Jumat, 25 November 2011

paku di dinding


musim ujan nhe gan , sampe-sampe pulang sekolah kehujanan terus nhe sampe basah nhe yang dalem ahahaha dalem tas kok gan yang dalem itu sch dikit basahnya ahahaha.
hmm, dalam kesempatan kali ini gue pengen share gimana rasanya ketika anda marah terhadap seseorang pasti kadang anda tidak dapat mengendalikan kemarahan anda

sekarang anda bayangkan anda memalu sebuah dinding dengan sebuah paku ketika anda kesal atau marah, dan mencabutnya kembali ketika anda sudah dapat menghilangkan rasa kesal dan amarah pada diri anda, ketika anda mencabutnya kembali pasti ada bekas paku pada dinding yang anda palu,

 begitupun dengan kita seandaynya anda marah dan anda memarahi atau menghardik seseorang dengan kasar pasti seseorang akan terasa hancur dan sakit hati seperti dinding yang dipalu dengan sebuah paku, tapi ketika anda mulai meminta maaf atas tindakan anda, anda bagaikan sudah mencabut paku pada dinding tersebut, walaupun anda meminta maaf kepada seseorang tersebut dan seseorang tersebut dapat memaafkan tindakan anda, tapi ingat perkataan anda saat anda marah dan kesal pasti masih membekas didalam hati orang tersebut, seperti paku yang anda cabut walaupun berhasil dicabut tapi masih ada bekasnya. karna perkataan seseorang itu lebih tajam dari pada pisau  maka berhati-hatilah dengan perkataan anda sendiri.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar