Masa masa penjajahan SMA pun berlalu, dan gue Wildhan
Firdaus Alhamdulilah dapat meneruskan kuliah di Perguruan Tinggi Negeri lewat
jalur undangan walaupun gak sesuai dengan harapan. Tapi, gak apa gue tetep
bersyukur. Ketika kita masuk kuliah yang pertama gue pikirkan adalah OSPEK. Ya
jelas aja gue tegang, gue kuliah di Banten yang terkenal dengan debusnya. Gue
takut pas ospek gue suruh jalan di api sama makan beling lagi. Tapi, itu lebay
!! tapi enggak lebay banget, Cuma lebay “ajah”. Yah sebenernya males sih ikut.
Karena wajib, terpaksa gue ikut ospek.
Ketika ospek banyak peraturan-peraturan yang wajib di ikuti
kalo gak mau masuk KOMDIS (komisi disiplin) yang faaaaak banget, jelek,faaak
dan faaak yang kerjaanya Cuma teriak teriak. Peraturan yang paling gue menjadi
gue terhina hina dan mengubah gue menjadi kasta paling bawah adalah “Rambut
harus plontos” lu bayangin plontos gak ada rambut sama sekali, gue ajah geli
liatnya iuhhhhh bangetttt dehhhh
liatnyaaaa . tapi tetep gue sebagai calon mahasiswa mengikuti
peraturan-peraturan faakkk yang dibuat sama panitia faaakkk. Okeh, dengan berat
hati gue malem hari sekitar jam 8 malem pergi ke pangkas rambut dengan berkata
sama abangnya, “ bang cukur botak yang ganteng” tapi, ternyata abangya bohongin gue. ternyata
abangnya gak bikin gue botak ganteng, tapi botak jelek. Sumpah kecewa gue sama
abangnya, malesnos !! dengan kecewa, gue akhirnya pulang dan sebelum
tidur gue berharap menjadi botak yang ganteng atau gak besok rambut gue udah
panjang lagi setelah bangun.
Pagi pun tiba, ternyata gue masih gundul dan jelek. Tapi tak
apah karena moto gue “melupakan masa lalu merubah masa kini dan menatap masa
depan” jadi gue tetap berusaha tegar mendapat cobaan ini. Hahahahhaha XD
Ini cerita gue sebelum ospek pertama